Stepping Stones Triple P merupakan
behavioural family intervention
berdasarkan prinsip pembelajaran sosial. Stepping
Stones Triple P bertujuan untuk meningkatkan faktor pelindung keluarga dan
untuk mengurangi faktor risiko yang terkait dengan masalah perilaku dan
emosional yang parah pada anak-anak dan remaja. Secara khusus, program ini
bertujuan untuk: (a) meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kepercayaan diri,
kemandirian dan kapasitas sumber daya dari orang tua; (b) mempromosikan
lingkungan yang memelihara, aman, menarik, tanpa kekerasan, dan rendah konflik
untuk anak-anak; dan (c) meningkatkan kompetensi sosial, emosional, bahasa, intelektual
dan prilaku anak-anak melalui praktik pengasuhan positif.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, dalam pengembangannya, terdapat 7 prinsip positive parenting untuk mengasuh anak
yang mengalami disabilities.
Prinsip-prinsip tersebut diantaranya:
1.
Safe
and engaging environment
Menyediakan lingkungan yang aman,
terawasi, dan terlindung yang memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk
mengeksplorasi, bereksperimen, dan bermain. Prinsip ini sangat penting untuk
mempromosikan perkembangan yang sehat dan mencegah kecelakaan dan cedera di
rumah (Peterson & Saldana, 1996; Risley, Clark, & Cataldo, 1976).
2.
Positive
learning environment
Mendidik orang tua dalam peran
mereka sebagai guru pertama anak. Selain itu, mengajar orang tua untuk merespon
secara positif dan konstruktif ketika anak memulai interaksi (misalnya meminta
bantuan, informasi, saran, dan perhatian) menggunakan teknik yang membantu
anak-anak untuk menggeneralisasi dan belajar memecahkan masalah bagi diri
mereka sendiri (McGee, Krantz, Mason, & McClannahan, 1983; McGee, Krantz,
& McClannahan, 1985).
3.
Assertive
discipline
Mengajar strategi manajemen anak
dan perubahan perilaku pada orang tua sebagai alternatif dari pemaksaan dan praktek
disiplin yang tidak efektif (seperti berteriak, mengancam, atau menggunakan
hukuman fisik).
4.
Adaptation
to a child with disability
Membantu orang tua untuk menemukan
keseimbangan antara tuntutan dan tekanan pngasuhan dengan sumber daya yang
mereka miliki untuk mengatasi, dan tetap optimis mengenai masa depan. Orang tua
mungkin perlu mengakui kesedihan atau kehilangan yang mereka rasakan. Mereka
juga mungkin akan merasa terbantu jika mereka mengurangi tuntutan dan stres,
meningkatkan sumber daya coping
mereka, dan menemukan makna pribadi dan sense
of control (Hastings, Allen, McDermott, & Still, 2002; McCubbin &
Patterson, 1983).
5.
Realistic
expectation
Bersama orang tua mengeksplorasi harapan,
asumsi, dan keyakinan mereka tentang penyebab perilaku anak dan memilih tujuan
yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak dan realistis bagi orangtua.
Orangtua yang beresiko menyalahgunakan (abusing)
anak mereka lebih mungkin untuk memiliki harapan yang tidak realistis terhadap kemampuan
anak (Azar & Rohrbeck, 1986).
6.
Community
participation
Keluarga secara teratur mengajak
anak menggunakan fasilitas dan berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat.
7.
Parental
self-care
Pegasuhan dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang berdampak pada self-esteem dan
sense of wellbeing orang tua. Stepping
Stones Triple P mendorong orang tua untuk melihat pengasuhan sebagai bagian
dari konteks yang lebih besar dari perawatan diri, sumber daya, dan
kesejahteraan pribadi dan dengan mengajarkan keterampilan pengasuhan praktis yang
mampu dilaksanakan oleh kedua orang tua.
Mazzucchelli, Trevor G. and Matthew R. Sanders. 2010. Stepping Stones Triple P: A Population Approach to the Promotion of Competent Parenting of Children with Disability. The Parenting and Family Support Centre, The University of Queensland
Bandung, 21 April 2014
20:37 waktu laptopku
_Vani_
No comments:
Post a Comment