Ranah afektif ini juga
disusun secara bertingkat seperti di bawah ini.
1. Perimaan
(receiving)
Penerimaan
menunjuk pada kesediaan peserta untuk mengikuti fenomena atau stimulus
tertentu. Dari aspek pengajaran, penerimaan (receiving) ini dapat dilihat dalam memperoleh, mempertahankan, dan
mengarahkan perhatian. Hasil belajar untuk level ini bergerak dari kesadaran
yang sederhana sampai pada perhatian tertentu.
2. Partisipasi
(responding)
Partisipasi
menunjukkan pada partisipasi aktif dari peserta. Pada level ini, peserta tidak
hanya hadir dan memperhatikan, tetapi juga memberikan reaksi. Hasil belajar
pada level ini menekankan pada kesiapan memberikan respon, seperti membaca
materi yang ditugaskan, kesukarelaan dalam merespon, atau merasa senang dalam
memberikan respon.
3. Penentuan
sikap (value)
Level
ini berhubungan dengan nilai yang melekat pada peserta terhadap suatu objek,
fenomena, atau tingkah laku. Level ini bergerak dari penerimaan yang paling
rendah pada suatu nilai sampai kepada level komitmen yang lebih kompleks.
Penilaian itu didasari pada internalisasi seperangkat nilai-nilai tertentu,
tetapi tanda-tanda dari nilai itu terlihat pada perilaku peserta yang nyata. Hasil
belajar untuk level ini dapat diidentifikasi secara jelas dan berkenaan dengan
perilaku yang konsisten dan stabil dalam membuat nilai. Dalam tujuan
pembelajaran, kondisi ini sering disebut dengan istilah sikap dan penghargaan.
4. Organisasi
(organization)
Organisasi
yang dimaksudkan disini ialah menggabungkan beberapa nilai yang berbeda-beda,
menyelesaikan konflik di antara nilai-nilai tersebut, serta membantu sistem
nilai yang konsisten secara internal. Oleh karena itu, penekanannya berada pada
membandingkan, menghubungkan, dan mensintesiskan nilai-nilai itu. Hasil belajar
untuk level ini berkenaan dengan konseptualisasi nilai atau pengorganisasian
sistem nilai. Dalam tujuan pembelajaran dikenal dengan istilah pengembangan
filsafat hidup.
5. Pembentukan
pola (characterization by a value or a
value complex)
Pada
level kelima, seseorang sudah mempunyai sistem nilai yang mengendalikan
perilakunya dalam waktu yang cukup lama sehingga membentuknya menjadi sebuah
karakter gaya hidup. Oleh karena itu, perilaku bersifat perpasif, konsisten dan
dapat diprediksi. Hasil belajar pada level ini meliputi rentang aktivitas yang
banyak, tetapi yang pokok terlihat pada perilaku yang sudah menjadi tipikal
atau karakternya.
Sumber:
Zaini, Hisyam, dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.
Bandung, 8 Juli 2014
00:35 waktu laptopku
_Vani_
No comments:
Post a Comment