Tuesday, July 8, 2014

Ranah Afektif Taksonomi Bloom

Ranah afektif ini juga disusun secara bertingkat seperti di bawah ini.
1.      Perimaan (receiving)
Penerimaan menunjuk pada kesediaan peserta untuk mengikuti fenomena atau stimulus tertentu. Dari aspek pengajaran, penerimaan (receiving) ini dapat dilihat dalam memperoleh, mempertahankan, dan mengarahkan perhatian. Hasil belajar untuk level ini bergerak dari kesadaran yang sederhana sampai pada perhatian tertentu.
2.      Partisipasi (responding)
Partisipasi menunjukkan pada partisipasi aktif dari peserta. Pada level ini, peserta tidak hanya hadir dan memperhatikan, tetapi juga memberikan reaksi. Hasil belajar pada level ini menekankan pada kesiapan memberikan respon, seperti membaca materi yang ditugaskan, kesukarelaan dalam merespon, atau merasa senang dalam memberikan respon.
3.      Penentuan sikap (value)
Level ini berhubungan dengan nilai yang melekat pada peserta terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Level ini bergerak dari penerimaan yang paling rendah pada suatu nilai sampai kepada level komitmen yang lebih kompleks. Penilaian itu didasari pada internalisasi seperangkat nilai-nilai tertentu, tetapi tanda-tanda dari nilai itu terlihat pada perilaku peserta yang nyata. Hasil belajar untuk level ini dapat diidentifikasi secara jelas dan berkenaan dengan perilaku yang konsisten dan stabil dalam membuat nilai. Dalam tujuan pembelajaran, kondisi ini sering disebut dengan istilah sikap dan penghargaan.
4.      Organisasi (organization)
Organisasi yang dimaksudkan disini ialah menggabungkan beberapa nilai yang berbeda-beda, menyelesaikan konflik di antara nilai-nilai tersebut, serta membantu sistem nilai yang konsisten secara internal. Oleh karena itu, penekanannya berada pada membandingkan, menghubungkan, dan mensintesiskan nilai-nilai itu. Hasil belajar untuk level ini berkenaan dengan konseptualisasi nilai atau pengorganisasian sistem nilai. Dalam tujuan pembelajaran dikenal dengan istilah pengembangan filsafat hidup.
5.      Pembentukan pola (characterization by a value or a value complex)
Pada level kelima, seseorang sudah mempunyai sistem nilai yang mengendalikan perilakunya dalam waktu yang cukup lama sehingga membentuknya menjadi sebuah karakter gaya hidup. Oleh karena itu, perilaku bersifat perpasif, konsisten dan dapat diprediksi. Hasil belajar pada level ini meliputi rentang aktivitas yang banyak, tetapi yang pokok terlihat pada perilaku yang sudah menjadi tipikal atau karakternya.


Sumber:
Zaini, Hisyam, dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.



Bandung, 8 Juli 2014
00:35 waktu laptopku

_Vani_

No comments:

Post a Comment