Tuesday, November 24, 2015

Mengasuh Anak Disabilitas Intelektual

Sudah lama sekali tidak menulis di sini. Berikut, beberapa hal yang ingin dibagi pada tulisan ini berhubungan dengan hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengasuh anak yang mengalami disabilitas intelektual.

Strategi berikut, aku ambil dari link berikut ini: https://www.kidsmatter.edu.au/health-and-community/enewsletter/top-strategies-parenting-child-disability.

Menurut Emeritus Professor Bruce Tonge yang merupakan child psychiatrist di Monash University dan merupakan chief investigator untuk the Stepping Stones Triple P parenting program, beberapa strategi terbaik untuk mengasuh anak disabilitas intelektual adalah:
  • Meningkatkan hubungan yang positif dengan anak.
  • Mendorong munculnya perilaku yang diinginkan dari anak.
  • Mengajarkan keterampilan dan perilaku yang baru pada anak.
  • Meningkatkan self-control anak.
  • Meningkatkan/memperbaiki komunikasi dengan anak.
  • Menggunakan konsekuensi logis.
  • Menggunakan waktu tenang dan metode lain untuk menenangan diri.

Menurut link ini: http://www.parentcenterhub.org/repository/intellectual/#, berikut beberapa tips untuk orang tua yang memiliki anak disabilitas intelektual:
  • Pelajari mengenai disabilitas intelektual. Semakin banyak yang Anda ketahui, semakin baik Anda dapat membantu diri Anda dan anak Anda.
  • Bersabar, berharap. Anak Anda, seperti setiap anak, memiliki seumur hidup untuk belajar dan tumbuh.
  • Dorong kemandirian pada anak Anda. Contohnya membantu anak Anda belajar keterampilan perawatan sehari-hari, seperti berpakaian, makan sendiri, menggunakan kamar mandi, dan berdandan.
  • Berikan anak Anda tugas. Ingat usia, rentang perhatian, dan kemampuan anak Anda. Bagi tugas menjadi langkah-langkah kecil. Misalnya, jika tugas anak Anda adalah mengatur meja, pertama minta ia untuk mempersiapkan serbet dalam jumlah yang benar. Kemudian minta ia untuk menempatkan masing-masing 1 serbet di bagian meja setiap anggota keluarga. Lakukan hal yang sama dengan peralatan, satu per satu. Katakan padanya apa yang harus dilakukan, langkah demi langkah, sampai tugas selesai. Perlihatkan padanya bagaimana melakukan tugas. Bantu ketika dia membutuhkan bantuan.
  • Berikan umpan balik secara berkala pada anak Anda. Pujilah anak Anda ketika ia melakukan hal yang benar.
  • Cari tahu keterampilan apa yang dipelajari anak Anda di sekolah. Temukan cara agar anak Anda dapat menerapkan keterampilan tersebut di rumah. Misalnya, jika guru mengajarkan mengenai uang, maka bawa anak Anda ke supermarket. Bantu ia menghitung uang untuk membayar belanjaan Anda. Bantu ia menghitung kembalian.
  • Temukan kesempatan di lingkungan untuk kegiatan sosial, misalnya olah raga, kegiatan pada tempat rekreasi, dan sebagainya. Kegiatan ini akan membantu anak Anda untuk membangun keterampilan sosial, serta bersenang-senang.
  • Berbicara dengan orang tua lain yang memiliki anak disabilitas intelektual. Orang tua dapat saling berbagi saran praktis dan dukungan emosional.
  • Bertemu dengan guru dan diskusikan kebutuhan anak Anda. Tetap berhubungan dengan guru anak Anda. Tawarkan bantuan. Cari tahu bagaimana Anda dapat mendukung apa yang dipelajari anak Anda di sekolah dan menerapkannya di rumah.
  • Nikmati keindahan dan kelebihan yang dimiliki anak Anda. Anak Anda adalah harta yang berharga. Anda juga dapat belajar dari anak Anda. Anak Anda memiliki cahaya atau kelebihan tersendiri yang bersinar padanya.
Meskipun anak disabilitas intelektual memiliki berbagai kekurangan, namun aku percaya bahwa mereka memiliki berbagai kelebihan juga. Mari temukan kelebihan mereka dan kembangkan, serta ajarkan berbagai keterampilan yang dapat mereka lakukan untuk mengatasi kekurangan yang mereka miliki.


Selasa, 24 November 2015
16:58 waktu laptopku
_Vani_

No comments:

Post a Comment