Saturday, May 31, 2014

Ketika Menyukainya

Kali ini masih belum tertarik untuk menuliskan sesuatu yang teoritis seperti sebelum-sebelumnya. Sedang tertarik untuk menuliskan hal-hal sederhana yang dialami dan ingin dituliskan. Kali ini aku sedang tertarik untuk menuliskan tentang "suka".

Teringat kata-kata seorang teman...
"Suka itu...dimulai dr ketertarikan...ingin tahu lebih.. ...
Suka itu, pengen tau dia dari berbagai hal...beragam sudut pandang...kenapa dia begini dan begitu.."
Aku menghayati kalau "suka" itu tidak hanya ke orang. Tapi juga ke berbagai hal yang dilakukan. Ke aktivitas yang sedang dijalani, ke tugas-tugas yang sedang dikerjakan, dan sebagainya.

Ketika suka dan tertarik pada sesuatu, kamu akan melakukan apapun... untuk dekat dengannya, untuk mengerjakannya, untuk menyelesaikannya. Kamu akan memberikan yang terbaik. Kamu akan menghabiskan banyak waktu dengannya, untuknya. Kamu akan mencari berbagai informasi terkait dengannya.

Ketika menyukai sesuatu, kamu selalu bisa pulang atau mengakhirinya dengan tersenyum.

Hari ini, aku kembali diingatkan bahwa aku dapat selalu merasakan rasa suka itu. Hari ini aku diingatkan kembali akan rasa suka itu dan diingatkan untuk bersyukur memilikinya.

Tidak seperti biasanya, tadi aku berangkat dengan sedikit enggan. Bukan enggan untuk pergi ke sana. Tapi karena suasana hati yang memang sedang tidak nyaman. Karena kondisi dan tuntutan yang sedang dihadapi yang membuat tidak nyaman dan tak enak kalau pergi seperti biasa. Kondisi yang membuat ragu apakah sebaiknya pergi atau tidak.

Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan, aku memutuskan untuk tetap pergi. Bertemu anak-anak seperti biasa. Terlambat sih.. Tapi tak apa.

Karena suasana hati yang memang sedang tidak nyaman, tanpa disadari, ternyata aku membuat jarak dengan mereka. Datang dengan earphone masih terpasang di telinga. Hanya menyapa balik anak-anak yang menyapa terlebih dahulu. Tidak ikut terlibat dalam permainan yang sedang mereka mainkan.

Ya, hari ini aku memilih untuk menjadi observer saja. Mengamati dari jauh. Tidak begitu berniat untuk bertanya, apalagi ikut serta dalam bermain.

Tapi ternyata sekedar mengamati saja sudah dapat membuatku banyak tersenyum.

Mengamati anak-anak cowok kelas 5 dan 6 SD yang tiduran di lapangan rumput sambil foto-foto. Cuma bisa tersenyum sambil berpikir, "Hmm.. Cowo-cowo yang mulai beranjak dewasa.."

Mengamati anak-anak TK dan kelas 1 SD yang sedang main UNO tanpa tau peraturan mainnya. Mereka membuat peraturan-peraturan mereka sendiri. Berkali-kali berdebat karena saling tidak setuju dengan peraturannya. Cuma bisa tersenyum sambil berpikir, "Hmm... Begini ya bocah-bocah yang sedang berdebat.. Lucu.."

Mengamati anak-anak kecil yang sedang bermain bola di lapangan. Lari sana sini. Tendang sana sini. "Senang ya..." 

Mengamati anak-anak perempuan yang sedang bermain lego dan bongkar pasang lainnya. Mencoba meniru bentuk-bentuk yang ada atau membuat bentuk-bentuk sendiri. "Kreatif ya..."

Mengamati anak yang sibuk menggambar sendiri.

"Semua orang punya pilihan hal yang menyenangkan untuknya... Semua orang punya pilihan apa yang dilakukannya dan dengan siapa ia melakukannya..."

Begitu pulang,, aku senang. Aku lupa kalau sebelum berangkat aku tidak tenang. Aku lupa rasa tak nyaman yang dirasakan sebelum berangkat tadi. Aku pulang dengan tersenyum karena aku suka ada di sana. Aku menyukainya.

Kembali ke tugas yang menunggu. Tesis yang dalam minggu ini harus selesai dan ditandatangani agar bisa seminar sesuai jadwal.

Hmm... Bahkan mengingatnya saja membuatku tidak nyaman lagi. Belum membuka file-nya saja sudah membuatku tak senang. Menyedot beberapa energi positif yang tadi sempat terkumpul.

Aaah,, aku masih belum menyukainya. Rasa suka yang masih aku usahakan sejak sekitar 1 bulan yang lalu. Sejak 17 April tepatnya. Rasa suka yang sampai sekarang ternyata masih belum terbentuk.

Masih dan akan terus berjuang untuk menemukan rasa suka itu agar bisa mengerjakan dan menyelesaikannya dengan tersenyum. Agar bisa memberikan yang terbaik dalam setiap langkahnya. Agar bisa selalu bangkit dan menjadi lebih baik setiap kali ada yang menghalangi.

Semangaaaaat... Mungkin belum sekarang... Tapi akan segera... Suka... Tesis.. ^_^


Sabtu, 31 Mei 2014
23:29 waktu laptopku

_Vani_

Monday, May 26, 2014

That's How It Feel

Minggu, 25 Mei 2014 kemarin, diadakan acara syukuran ulang tahun Kejar Aurora. Untukku, Kejar Aurora adalah salah satu tempat yang aku gunakan untuk menyalurkan kesenangan dan tempat melarikan diri untuk sementara dari rutinitas. Pada acara ulang tahun tersebut, banyak kegiatan yang dilakukan, salah satunya adalah penampilan tari piring.

Sekitar satu bulan terakhir, setiap Sabtu dan Minggu, aku membantu anak-anak ini latihan untuk mempersiapkan diri di acara syukuran ini. Pada pertemuan pertama, yang datang latihan hanya 8 anak. Oke.. 8 anak.. Masih ke-handle.. Pertemuan ke-2, anak yang datang bertambah jadi 10 anak.. Siip.. Masih bisa kepegang.

Dua minggu menjelang hari H, nambah 4 anak baru yang bahkan belum aku kenal sebelumnya. Waktu itu, pas tahu ada 4 anak baru ini, aku panik. Uring-uringan. Penampilan tinggal 2 minggu lagi, dan mereka baru datang. Hmm.. Hmm..Hmm..

1 minggu menjelang hari H, nambah 2 anak baru dan 1 anak yang tadinya kupikir ga jadi ikut jadi datang dan pengen ikut tampil. Sudah pasrah. Cuma bisa bilang, "Kalau mereka mau ikut tampil, latihan yang bener. Kalau mesti diteriakin biar mau ikut latihan, ga usah ikut tampil aja sekalian." Eh,, ternyata 3 anak ini nurut banget. Mereka ikut latihan tanpa harus dipaksa. Bagus.. Bagus...

H-1, total anak yang ikut tampil di hari H adalah 17 orang.. Banyaak.. H-1 ini, mereka masih belum latihan dengan benar. Masih main-main. Masih minta udahan. Dan seterusnya.. Dan seterusnya.. Yaah.. Seperti bisa dilihat di foto berikut.


Deg-degan.. Bangeet. Masih khawatir mereka nampilnya ga bener pas hari H. Kasihan sama yang udah latihan bener dari awal juga kalau pas nampil hasilnya tidak begitu bagus..

Hari H, anak-anak ini pun masih tidak mudah untuk diatur. Berkali-kali diminta untuk duduk dan berbaris di depan pintu supaya mudah ketika akan keluar pas penampilan, berkali-kali pula anak-anak ini tidak menurut. Berkali-kali diminta untuk tidak memasang topinya dulu biar ga rusak pas nampil, berkali-kali pula tida diikuti.. Hmm.. Hmm.. Hmm.. Bahkan, sesaat sebelum dipanggil ke panggung, ada 2 anak yang berantem dan salah satunya menangis. Karena posisi berdiri. Hadeuuh.. Dan satu anak ini keluar masih dengan sisa air mata di pipinya.

Tapi... Syukurlah.. Mereka semua bisa keluar dengan tersenyum. Thanks to salah satu rekan yang bisa menyemangati mereka untuk tersenyum sebelum mereka benar-benar keluar. Dan hasilnya, mereka bisa tampil lebih baik dari latihan-latihan sebelumnya. Lega.. Banget.. Mereka bisa tampil bagus. Bahkan, anak yang selama latihan selalu main dan tak pernah serius pun tampil dengan baik pas hari H.



Keluar dari panggung, anak-anak ada yang minta tampil sekali lagi. Ada yang minta latihan lagi karena merasa tadi belum terlalu bagus. Tapi mereka berkali-kali diberi tahu bahwa mereka sudah tampil bagus.. ^_^


Waah,, ternyata begini yang dirasakan para pelatih zaman aku ikut kejuaraan Marching Band dulu.. Pas latihan, mereka berkali-kali marah, kesal karena yang dilatih belum memenuhi harapan. Beberapa saat sebelum penampilan, pelatih deg-degan apakah anak-anak yang dilatihnya bisa tampil maksimal atau ga. Begitu pula saat penampilan.

Ketika mengetahui anak-anak tampil dengan baik, rasanya lega,, senang.. Apalagi ketika anak-anak tampil lebih baik daripada saat latihan..

Terima kasih untuk kerja samanya..
Terima kasih untuk kesempatannya..
Terima kasih untuk pengalaman berharga yang udah diberikan..
Terima kasih untuk semuanya... ^_^



Terima kasih adik-adik dan teman-teman Kejar Aurora  ^_^


Bandung, 26 Mei 2014
13:57 waktu laptopku

_Vani_

Thursday, May 8, 2014

MENJADI ORANG TUA RESPONSIF


sebagai upaya pencegahan dan penanganan dini perilaku agresif anak

Berbagai penelitian menunjukkan:
  • Hubungan anak dengan pengasuh utama (biasanya orang tua) mejadi model bagi anak untuk membentuk hubungan berikutnya, termasuk hubungan pertemanan dan romantisme.
  • Jika selama masa kanak-kanak dan awal masa remaja anak memperoleh hubungan yang aman dengan orang tua atau pengasuh utamanya, maka mereka akan memiliki empati yang lebih tinggi dan dapat mengelola emosinya.
  • Empati dan kemampuan megelola emosi membentuk interaksi dan relasi dengan orang lain pada masa remaja dan dewasa nantinya.
  • Mengelola emosi bukan berarti tidak pernah marah, sedih, kesal, atau merasakan emosi negatif lainnya. Mampu mengelola emosi berarti mampu mengekspresikan emosi yang tepat pada saat yang tepat dan dengan cara yang tepat pula.

Hubungan kelekatan yang aman terbentuk karena adanya ekspresi dukungan, responsivitas, kehangatan, dan sensitivitas orang tua.


Kehangatan dan responsivitas terhadap stres adalah bagian dari positive parenting.

Kehangatan ditandai oleh:                 
  • Kasih sayang yang tinggi.
  • Ekspresi emosi positif yang spontan dalam interaksi orangtua-anak.
  • Sering memuji anak, seperti terlihat dari perilaku mencium dan memeluk anak.

Responsivitas …
  • Fokus pada reaksi orang tua ketika anak marah atau merasakan emosi lainnya.
  • Responsivitas yang positif melibatkan reaksi mendukung. Misalnya: menghibur atau membantu anak ketika ia sedang menghadapi situasi yang menjengkelkan



Orang tua yang sensitif dan responsif memahami sinyal-sinyal emosi anak, mempertimbangkan perspektif anak, dan berespon dengan segera dan sesuai dengan kebutuhan anak.

_Gisela Trommsdroff & Xinyin Chen, 2012_


Manfaat Pengasuhan yang Responsif

Bagi orang tua
  • Orang tua semakin dapat memberikan stimulasi verbal yang positif bagi anak.
  • Membangun lingkungan rumah yang lebih positif, dengan adanya saling pengertian antara orang tua dan anak. 
Bagi anak
  • Membantu anak memahami prinsip sebab dan akibat. Artinya, anak menjadi lebih paham mengapa ia harus melakukan sesuatu. Apa akibatnya jika ia melakukan hal itu dan apa akibatnya jika ia tidak melakukannya.
  • Jika anak secara konsisten menerima pengasuhan responsif sejak bayi, maka perkembangan kognitif dan sosial anak akan berkembang secara optimal. Artinya, anak menjadi lebih cerdas dan kreatif, serta mampu berteman dengan banyak orang.
  • Peningkatan jangka pendek dalam perilaku dan bahasa. Artinya, anak tidak menunjukkan perilaku agresi, serta lebih mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya menggunakan bahasa yang lebih dimengerti oleh orang lain. 
 
Perilaku Orang Tua yang Responsif
  • Cepat (merespon perilaku anak dalam beberapa detik)
  • Secara emosional mendukung kebutuhan anak
  • Kontingen (menunjukkan perubahan perilaku tergantung sinyal dari anak)
  • Sesuai dengan tahapan perkembangan (secara konseptual terkait tindakan anak sebelumnya; tidak mengganggu atau mengontrol)

Proses Responsivitas
  1. Mengamati: mengamati isyarat anak, seperti gerakan, ekspresi, dan vokalisasi. 
  2. Interpretasi: secara akurat mengartikan sinyal-sinyal ini, misalnya menyadari bahwa anak lelah dan butuh istirahat, atau menunjukkan tanda-tanda penyakit. 
  3. Aksi: bertindak cepat, konsisten dan efisien untuk memenuhi kebutuhan anak.

*diberikan pada orang tua dari anak di salah satu TK di Bandung sebagai tugas Kasus Komunitas pada 5 Mei 2014

Sumber:
Brooks, Jane. 2011. The Process of Parenting, Edisi ke-8. (Diterjemahkan oleh Rahmat Fajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkos, and Feldman, Ruth Duskin. (2009). Human Development. (diterjemahkan oleh Brian Marswendy). Jakarta: Salemba Humanika.
Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Schaefer, C. E. & Millman, H. L. 1981. How to Help Children with Common Problem. New York. Van Nostrand Reinhold Company.
Schroeder. C. S., & Gordon, B. N. 2002. Assessment and Treatment of Childhood Problem: A Clinician’s Guide, Second Ed. New York: The Guilford Press.

Trommsdorff, Gisela & Chen, Xinyin. 2012. Values, Religion, and Culture in Adolescent Development. Cambridge University Press.
Developmental Stages of Infants and Children. Diunduh pada http://wcwpds.wisc.edu/childdevelopment/resources/CompleteDevelopmentDetails.pdf
www.totalsuccess.co.uk



Bandung, 8 Mei 2014
15:15 waktu laptopku

_Vani_