Thursday, May 8, 2014

MENJADI ORANG TUA RESPONSIF


sebagai upaya pencegahan dan penanganan dini perilaku agresif anak

Berbagai penelitian menunjukkan:
  • Hubungan anak dengan pengasuh utama (biasanya orang tua) mejadi model bagi anak untuk membentuk hubungan berikutnya, termasuk hubungan pertemanan dan romantisme.
  • Jika selama masa kanak-kanak dan awal masa remaja anak memperoleh hubungan yang aman dengan orang tua atau pengasuh utamanya, maka mereka akan memiliki empati yang lebih tinggi dan dapat mengelola emosinya.
  • Empati dan kemampuan megelola emosi membentuk interaksi dan relasi dengan orang lain pada masa remaja dan dewasa nantinya.
  • Mengelola emosi bukan berarti tidak pernah marah, sedih, kesal, atau merasakan emosi negatif lainnya. Mampu mengelola emosi berarti mampu mengekspresikan emosi yang tepat pada saat yang tepat dan dengan cara yang tepat pula.

Hubungan kelekatan yang aman terbentuk karena adanya ekspresi dukungan, responsivitas, kehangatan, dan sensitivitas orang tua.


Kehangatan dan responsivitas terhadap stres adalah bagian dari positive parenting.

Kehangatan ditandai oleh:                 
  • Kasih sayang yang tinggi.
  • Ekspresi emosi positif yang spontan dalam interaksi orangtua-anak.
  • Sering memuji anak, seperti terlihat dari perilaku mencium dan memeluk anak.

Responsivitas …
  • Fokus pada reaksi orang tua ketika anak marah atau merasakan emosi lainnya.
  • Responsivitas yang positif melibatkan reaksi mendukung. Misalnya: menghibur atau membantu anak ketika ia sedang menghadapi situasi yang menjengkelkan



Orang tua yang sensitif dan responsif memahami sinyal-sinyal emosi anak, mempertimbangkan perspektif anak, dan berespon dengan segera dan sesuai dengan kebutuhan anak.

_Gisela Trommsdroff & Xinyin Chen, 2012_


Manfaat Pengasuhan yang Responsif

Bagi orang tua
  • Orang tua semakin dapat memberikan stimulasi verbal yang positif bagi anak.
  • Membangun lingkungan rumah yang lebih positif, dengan adanya saling pengertian antara orang tua dan anak. 
Bagi anak
  • Membantu anak memahami prinsip sebab dan akibat. Artinya, anak menjadi lebih paham mengapa ia harus melakukan sesuatu. Apa akibatnya jika ia melakukan hal itu dan apa akibatnya jika ia tidak melakukannya.
  • Jika anak secara konsisten menerima pengasuhan responsif sejak bayi, maka perkembangan kognitif dan sosial anak akan berkembang secara optimal. Artinya, anak menjadi lebih cerdas dan kreatif, serta mampu berteman dengan banyak orang.
  • Peningkatan jangka pendek dalam perilaku dan bahasa. Artinya, anak tidak menunjukkan perilaku agresi, serta lebih mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya menggunakan bahasa yang lebih dimengerti oleh orang lain. 
 
Perilaku Orang Tua yang Responsif
  • Cepat (merespon perilaku anak dalam beberapa detik)
  • Secara emosional mendukung kebutuhan anak
  • Kontingen (menunjukkan perubahan perilaku tergantung sinyal dari anak)
  • Sesuai dengan tahapan perkembangan (secara konseptual terkait tindakan anak sebelumnya; tidak mengganggu atau mengontrol)

Proses Responsivitas
  1. Mengamati: mengamati isyarat anak, seperti gerakan, ekspresi, dan vokalisasi. 
  2. Interpretasi: secara akurat mengartikan sinyal-sinyal ini, misalnya menyadari bahwa anak lelah dan butuh istirahat, atau menunjukkan tanda-tanda penyakit. 
  3. Aksi: bertindak cepat, konsisten dan efisien untuk memenuhi kebutuhan anak.

*diberikan pada orang tua dari anak di salah satu TK di Bandung sebagai tugas Kasus Komunitas pada 5 Mei 2014

Sumber:
Brooks, Jane. 2011. The Process of Parenting, Edisi ke-8. (Diterjemahkan oleh Rahmat Fajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkos, and Feldman, Ruth Duskin. (2009). Human Development. (diterjemahkan oleh Brian Marswendy). Jakarta: Salemba Humanika.
Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Schaefer, C. E. & Millman, H. L. 1981. How to Help Children with Common Problem. New York. Van Nostrand Reinhold Company.
Schroeder. C. S., & Gordon, B. N. 2002. Assessment and Treatment of Childhood Problem: A Clinician’s Guide, Second Ed. New York: The Guilford Press.

Trommsdorff, Gisela & Chen, Xinyin. 2012. Values, Religion, and Culture in Adolescent Development. Cambridge University Press.
Developmental Stages of Infants and Children. Diunduh pada http://wcwpds.wisc.edu/childdevelopment/resources/CompleteDevelopmentDetails.pdf
www.totalsuccess.co.uk



Bandung, 8 Mei 2014
15:15 waktu laptopku

_Vani_

No comments:

Post a Comment