Tuesday, November 4, 2014

Writing an Outline and Paragraph

Outline adalah system/kerangka formal yang digunakan untuk meng-organize tulisan kita.
Akan bermanfaat untuk penulisan yang bersifat ilmiah.
Manfaat:
·         Untuk melihat apakah ide kita berhubungan satu sama lain.
·         Untuk menentukan urutan ide mana yang paling baik.
·         Untuk mengecek apakah penjelasan kita sudah lengkap dan jelas.

Kerangka Membuat Outline

Indentifikasi Topik à Identifikasi Kategori Utama à Buat Kategori Pertama à Buat Subcategories

Misalnya:
Penelitian tentang Happiness pada Anak Penderita Cancer. Outline-nya:
Kategori Utama: “Happiness” dan “Cancer”.
Kategori pertama: “Cancer”.
Subkategori:
-          Definisi
-          Simptom
-          Prevalensi
-          Prognosa



Writing a Paragraph

Paragraph is a related group of sentences that develops one main idea.
1 paragraf berisi 6-8 baris.
Masing-masng paragaraf berisi:
·         Topic Sentence
·         Supporting sentences
·         Evidence
·         Analysis
·         A Concluding Sentence


Paraphrasing, Summarizing, Quotaions

Paraphrasing
è Mengemukakan kembali ide dengan bahasa sendiri.
·         Does not match the source word by word
·         Involves putting a passage from a source into your own words

Summarizing
è Menyimpulkan dari beberapa sumber

Quotation
è Sama persis, miring, pada tahun berapa, siapa penulisnya.


Tips singkat:

"Start writing early - the early the better. Keep the research question in mind."
"Use 'signpost' words in your writing."
"Integrate your evidence carefully."
"Revise your first draft carefully."


Jatinangor, 4 November 2014
12.36 waktu laptopku

_Vani_

Writing Style

Ini lanjutan materi dari Mba Rossi...


Continuity in presenting our ideas.
·         Menggunakan terminologi yang sama dari awal hingga akhir untuk menggambarkan ide kita.
·         Menggunakan koma (,) dan titik (.) di tempat yang tepat, tidak terlalu banyak sehingga mengganggu atau terlalu sedikit sehingga membingungkan.
·         Menggunakan transitional words:
o   Time links: then, next, after, while, since.
o   Cause-effect links: therefore, consequently, as a result, oleh karena itu, dengan demikian.
o   Addition links: in addition, moreover, furthermore, similarly, selain itu, lebih jauh lagi. (Biasanya dilakukan bila ada ide baru yang memperkaya ide sebelumnya.)
o   Contrast link: nevertheless, but, conversely, however, although, namun, meskipun begitu, akan tetapi.

Smoothness of expression
Tidak menyadari adanya ambiguitas, menambahkan yang tidak perlu, omitting the expected.

Tips:
·         Minta orang lain untuk membaca,
·         Print the manuscript,
·         Baca dengan keras,
·         (Untuk jurnal internasional) use verb tenses consistently, misalnya:
o   Past tense or present perfect – literature review, procedure
o   Past tense – results
o   Present tense – discussion, conclusions

Tone
·         Sampaikan ide-ide dan temuan dengan:
o   Directly but aim for interesting and compelling style
o   In a professional and noncombative manner
·         Reflect our involvement with the problem.

Tips:
·         Bayangkan seseorang yang menjadi pembaca tulisan kita.
·         Tanyakan: “What would facilitate their understanding and appreciation?
Misalnya, kalau pembaca jurnal yang dituju adalah praktisi, maka tulisan dibuat ke hal-hal yang praktis.

Economy of expression
·         Wordiness, misalnya gunakan kata “because” daripada menggunakan “since” karena lebih umum dan jelas dan tidak menimbulkan ambiguitas.
·         Redundancy, misalnya small in size, the reason is because. Sebaiknya gunakan “small”, “because” saja.
·         Unit length:
o   Using direct, declarative sentences with simple and common word. Gunakan kata-kata seumum mungkin agar orang mengerti maksudnya.
o   Paragraph length: look for a logical place to break and reorganize a long paragraph. Paragraf yang mudah dibaca oleh orang lain sekitar 6-8 baris.

Precision and Clarity
·         Word choice, misalnya kata “feel” tidak bisa digantikan dengan kata “think” atau “believe”.
·         Colloquial expression: Hindari colloquial expression (“write up” for report) atau approximation (very few à harus jelas berapa orang atau berapa persen-nya).
·         Unrellevant jargons: kosa kata teknis, seperti gunakan “HIV infection”, bukan “HIV/AIDS infections”.
·         Pronouns. Hindari: “that, this, these, those”. Gunakan: “this study, that test, these reports, those participants.”
·         Comparison: omission of key verbs or nonparallel structure, misalnya “Her salary is lower than her driver”
·         Attribution
o   Third person, misalnya gunakan “the authors”, bukan “we”.
o   Anthropomorphism (non-human dianggap sebagai human), mislanya “the table compares”, gunakan “indicate”, bukan “compares”.
o   Editorial “we”.



Jatinangor, 4 November 2014
12.25 waktu laptopku

_Vani_

Good Writing

Kalau ini, materi yang disampaikan Mba Rossi...


Good writing is an art and a craft.” _American Psychological Association, 1983_

Tujuan utama laporan ilmiah adalah Mengkomunikasikan hasil penelitian secara jelas.
Sehingga kita dapat:
1.       Mengundang orang lain untuk membaca
2.       Mengajak orang lain untuk melanjutkan membaca
3.       Mengarahkan pemikiran orang dari step yang satu ke step yang lain, sehingga mereka mengerti.

Caranya:
1.       Gambarkan ide-ide kita secara beruntun.
2.       Ekspresikan secara smooth dan precise (data dan sumbernya harus precise).
3.       Kembangkan ide-ide kita secara jelas dan logis.

A jounal article…
1.       Bertujuan untuk mempersuasi pembaca berdasarkan data-data (baik fenomena maupun teori).
2.       Memiliki pertanyaan penelitian yang spesifik. Biasanya dituliskan dalam thesis statement. Pada jurnal, biasanya ada di bagain introduction.
3.       Membutuhkan adanya thesis statement dan argument, dsb.
4.       Memberikan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan penelitian kita.

5.       Memerlukan contoh, statistic, dan informasi lain yang mendukung thesis statement.


Jatinangor, 4 November 2014
12.16 waktu laptopku

_Vani_

Publikasi Ilmiah

Ini lanjutan catatan yang sebelumnya...

Yang akan dipertimbangkan:
1.       Substansi dan Topik:
è Recent à Apakah itu yang terbaru?
è Relevance à di Indonesia, topic Integritas relevansinya tinggi.
è Kebaharuan
Harus muncul di Latar Belakang (Background)

2.       Konseptualisasi
è Relevance Study à review literature cukup detail.
è Theoretically sounds à secara teoritis dapat dipertanggungjawabkan.

3.       Metode
è Large atau Longitudinal Data
è Common Measures
Untuk topic tertentu, sudak ada alat ukur baku yang biasa dilakukan.
Kalau memakai alat ukur sendiri, harus ada argument mengapa tidak menggunakan yang baku. Kalau bisa menjelaskan dengan baik mengapa menggunakan alat ukur sendiri, akan menambah kekuatan artikel.
è Sophisticated Data Analysis
Perkembangan analisis data dari setiap jurnal harus diikuti.

4.       Penulisan
è Concise à padat, singkat, tapi semuanya terungkapkan.

Dari poin 1-3 di atas, kadang-kadang kalau salah satu sangat kuat, yang lainnya bisa ditoleransi.

Agar dapat melakukan penelitian yang baik, kita menggabungkan 2 hal:
1.       Pengetahuan Substantif
è Pemahaman substansial mengenai topik yang diteliti, terkait teori, konsep, dll yang terkait.
2.       Menguasai metodologi dengan baik
è Yaitu metode-metode dan pengolahan data

Protokol atau rancangan pelatihan dapat digunakan untuk publikasi ilmiah.
Dapat dilakukan expert review untuk memperkuat artikel tersebut.
Akan lebih baik lagi jika sudah dilakukan dan ada evaluasinya.


Literatur untuk penelitian yang hanya memiliki sedikit subjek penelitian: Research with Small End.


Jatinangor, 4 November 2014
11:03 waktu laptopku

_Vani_

Penulisan Artikel untuk Publikasi Ilmiah (Internasional)

Ini catatan seminar "Pembekalan Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah" di Jatinangor, 4 November 2014 yang disampaikan oleh Mas Urip...


·         Tahap akhir penelitian: Diseminasi (termasuk di dalamnya publikasi)
Salah satu bentuk diseminasi artikel ilmiah adalah conference atau jurnal.
·         Harapan audience: belajar sesuatu
Ketika menuliskannya, agar audience dapat belajar sesuatu yang baru (mislanya teori, metode, cara mengumpulkan data, dsb)
·         Oleh karena itu, penekanan dan sudut pandang disesuaikan dengan media dan audience-nya.
Kalau mereka menekankan pada metode, maka yang harus dipresentasikan adalah metode. Kalau fokus dari jurnal ilmiahnya adalah content, maka ketika menulis, fokuskan pada content.
·        Cover letter à surat yang mengirimi karya ilmiah yang dikirimkan.
Jika cover letter-nya tidak bagus, maka editornya pun tidka akan tertarik untuk membaca skrip yang dikirim.


Publikasi Ilmiah
Bentuk-bentuk publikasi ilmiah diantaranya:
·         A journal article
·         A conference paper
è Memungkinkan kita untuk mempresentasikan riset yang belum sepenuhnya selesai.
·         An article in a trade or scholarly periodical
·         A thesis
·         A research report
·         A research monograph
è Bisa dibuat monograf untuk fakultas Psikologi Unpad. Bisa dimasukkan untuk publikasi. Dan hanya di-manage di house.

Jurnal
·         Peer review
Jurnal yang dipublikasikan dengan di-review oleh rekan-rekan seperjuangan.
Dibagi 2:
  1. Research
Yang akan diterima adalah research primal.
  1. Archival
è Menampung tulisan yang merupakan kompilasi dari pengetahuan mutakhir. Biasanya ditulis oleh penulis senior. Di Psikologi, misalnya American Psychologist, Psychological Bulletin.
·         Unreviewed


Ukuran
·         Impact Factor
Berapa banyak artikel yang dirujuk oleh artikel lainnya.
Impact factor 1 artinya imbang jumlah artikel dengan yang merujuk (1 artikel dirujuk 1 kali)

·         Eigenfactor.org
  1. Eigenfactor score (EF)
è Kalau merujuk tulisan sendiri, tetap dimasukkan dalam menghitung impact factor.
  1. Article Impact
è Kalau merujuk tulisan sendiri, tidak dimasukkan dalam menghitung impact factor.

·         SCImago Joural Rank (SJR) – SCOPUS
·         Research Gate
è Mengenai orangnya. Untuk melihat seberapa berpengaruh tulisan orang tersebut. Hanya saja, tidak Semua peneliti bergabung dalam research gate.


Isi di dalam jurnal:
·         What à apa yang diteliti
·         Why à mengapa menarik untuk diteliti
·         How à method
·         What are the finding?
·         Discussion à How this relevant to current
Kebanyakan jurnal mengikuti APA Style.



Jatinangor, 4 November 2014
10.54 waktu laptopku

_Vani_

Monday, October 20, 2014

The Plan

Beberapa minggu yang lalu, dosen pembimbingku mengingatkan untuk membuat time line sampai mencapai target menyelesaikan tesis dan lulus kuliah. Setelah berminggu-minggu (tepatnya 18 hari) kalah dari rasa malas, akhirnya tadi malam time line itu jadi juga.


Sengaja ditempel di dinding yang langsung terlihat begitu bangun tidur. Harapannya, sebagai pengingat bahwa ternyata waktuku tak sebegitu banyaknya hingga bisa terus-terusan bermalas-malasan.

Semoga bisa menjadi pengingat dan penyemangat untuk segera menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Dengan begitu, aku bisa memulai mengerjakan hal lain yang lebih menarik dan menyenangkan.

Semangaaaat..
Bismillah.. Semoga dimudahkan dan dilancarkan, serta diberikan yang terbaik.. ^_^


Bandung, 20 Oktober 2014
06:10 waktu laptopku

Thursday, October 2, 2014

The Reason

Beberapa minggu ini dingatkan kembali pada alasan memilih jurusan ini.. Alasan yang mungkin sempat terlupakan karena kesibukan dan tuntutan yang ada.

Pengingat pertama itu sekitar 2 minggu yang lalu, tepatnya Jumat, 19 September 2014. Saat itu aku sedang mendampingi peserta wanita untuk makan siang sementara peserta pria dan fasilitator sholat Jumat. Seorang peserta menanyakan alasanku memilih kuliah di psikologi. Sempat terdiam beberapa detik. Mengingat-ingat alasanku memilih jurusan ini.

"Aku pengen bantu orang."  Itulah jawaban yang keluar saat ini.. Simple and a little bit naive reason. Tapi memang itu alasan utamaku. Terutama ketika memutuskan kembali melanjutkan pendidikan S2 profesi di bidang yang sama.

Pengingat berikutnya adalah tadi sore, Rabu, 1 Oktober 2014. Seorang teman memberikanku sebuah buku jurnal yang menarik. Disana ada tulisan dari .... Kepada ... Maka, aku minta temanku itu untuk menulis disana.

Dalam tulisannya, temanku tersebut mengatakan bahwa aku selalu terlihat fun & happy. Dia meenambahkan dengan mengutip kata-kata yang pernah aku ucapkan, "Kalau aku ga senang, bagaimana aku bisa menolong orang..." Kata-kata yang sejujurnya aku sendiri lupa pernah mengucapkannya sampai diingatkan oleh tulisan itu.

Ya! Aku ingin menolong orang dengan apa yang aku punya. Supaya bisa menolong orang, aku harus bahagia.. Minimal dengan kebahagiaan itu, aku bisa menularkannya pada orang lain dan berbagi energi positif.

Terima kasih sudah diingatkan kembali. Alasanku,, tujuan utamaku adalah menolong orang.. No matter how long it will takes, no matter how much effort it needs, keep the reason, keep the goal, and let it guide you..

So, just be happy and help as many people you can help..
If you can't change the world, at least you can change yourself and people around you..
Keep fighting and do the best.. ^_^

Bandung, 2 Oktober 2014
01:10 waktu ponselku..

Saturday, September 27, 2014

Learn From Others

Minggu lalu adalah salah satu dari momen-momen paling berharga yang pernah aku alami.. Ketemu orang-orang baru lagi dengan pengetahuan, pengalaman, dan impian mereka.. Untukku, bukan hal yang benar-benar baru sebenarnya.. Justru merupakan hal-hal yang melengkapi apa yang pernah aku miliki. Membantuku melihat dari sudut pandang lain, yang dulu mungkin tak pernah terperhatikan olehku..

Mulai dari ketemu rekan baru yang punya banyak banget link bagus.. Ia punya banyak pengalaman keren yang membuatku iri, sebenarnya.. Terlibat di organisasi-organisasi hebat dengan posisi-posisi hebat.. Meskipun begitu, perjalanan karirnya ternyata tidak selalu semulus yang aku bayangkan..

Lalu ketemu partner yang benar-benar baru ketemu di lapangan dan harus kerja bareng di depan peserta selama 3 hari 2 malam.. Partner yang meskipun baru kenalan H-beberapa jam sebelum kegiatan, tapi bisa membuatku nyaman dan ia pun merasa nyaman untuk menceritakan banyak hal tentang dirinya.. Partner yang ngakunya baru 1 tahun kerja di bidang ini tapi terlihat sudah sangat menguasai medan.. Partner yang terbuka  terhadap berbagai masukan dan mau berbagi pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya..

Juga ketemu dengan anak-anak muda yang punya impian besar dan mulia.. Mulai dari mengerjakan apa yang ia suka, berbagi pada orang-orang yang kurang terperhatikan, sampai impian mengubah organisasi besar yang sudah terlihat jelek di luar agar menjadi lebih baik..

Dari mereka, aku belajar banyak hal.. Mulai dari melakukan apa yang kamu sukai dan kuasai.. Tidak semua orang punya kesempatan bisa melakukan apa yang ia sukai dan mendapatkan penghasilan dari sana.. Tidak semua orang bisa mengikuti impiannya.. Jadi, aku merasa mereka hebat bisa melakukan itu.. Aku pun merasa beruntung memiliki kesempatan itu..

Lalu, aku belajar tentang kesempatan, tantangan, dan resiko.. Kesempatan bisa datang kapan aja. Terkadang di saat yg tak disadari.. Dan kesempatan itu mungkin ga akan datang 2 kali.. Jadi,, manfaatkanlah kesempatan yang datang padamu, terutama ketika itu adalah kesempatan berharga untukmu..

Aku juga belajar bahwa posisi bagus di perusahaan besar belum tentu sebuah pencapaian terbesar bagi seseorang.. Terkadang, ketika telah berhasil mencapai berbagai prestasi di satu tempat dan sudah tak mungkin lagi untuk berkembang, maka di saat itulah harus pindah.. Sering kali meninggalkan kenyamanan yang sudah dimiliki itu tidak mudah.. Tapi darisanalah kita belajar.. Mulai lagi di tempat baru, belajar lagi banyak hal, raih prestasi setinggi mungkin..

Di situlah letaknya tantangan dan resiko.. Seberapa berani kah menghadapi tantangan itu? Seberapa kuat kah menghadapi resiko yang mungkin akan dihadapi? Karena, memulai lagi di tempat baru itu tidak mudah.. Harus beradaptasi lagi, belajar lagi.. Bahkan, pada beberapa situasi, tempat baru itu mungkin tak memberikan jaminan sebaik tempat sebelumnya..

Tentu, setiap orang itu berbeda-beda.. Hal yang berharga bagi seseorang, mungkin hanya sesuatu yang biasa saja bagi orang lain.. Hal menarik bagi seseorang mungkin adalah sesuatu yang membosankan bagi orang lain.. Dari sana aku belajar mengenai sudut pandang lain dalam melihat sesuatu.

Kadang, ketika merasa memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan, kita lupa untuk memperhatikan orang lain.. Terkadang kita berpikir kita lah yang paling benar dan orang lain selalu salah.. Tapi balik lagi, setiap orang unik dengan segala perbedaan yang ada..

Belajar tidak sombong.. Belajar mendengarkan orang lain.. Belajar memberi dan menerima, tidak hanya memberi atau menerima saja.. Belajar memahami orang-orang dan segala hal di sekitar..

Dari sana aku belajar bahwa ketika kamu merasa kamu paling benar dan paling baik, maka saat itu lah kamu tidak sebaik dan tidak sebenar yang kamu pikirkan.. Belajar memahami orang lain membuatku paham bahwa masih banyak yang lebih baik atau sama baiknya atau baik dalam hal-hal yang berbeda..

Sekali lagi, setiap orang itu unik dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.. Orang yang dianggap sebagai paling lemah sekalipun pada dasarnya punya kelebihan pada suatu bidang tertentu, lebih baik darimu..

"Kembangkan kelebihanmu, maka kamu akan jadi orang yang spesial di bidang kelebihanmu itu.. Lalu, cari lah orang untuk melengkapi kelemahanmu.. Perbaiki kelemahanmu saja, maka kamu akan jadi orang yang biasa-biasa saja.."

Ungkapan yang aku sampaikan pada salah satu peserta seminggu yang lalu.. Ungkapan yang ternyata didengar dan menjadi perhatian partner-ku saat itu.. Ungkapan yang justru digunakannya untuk mengingatkanku.. Yang membuatku mencoba untuk melakukan refleksi diri lagi.. Yang sering kali lupa untuk dilakukan..

Senangnya..
Ketemu banyak orang..
Mendengar banyak pengalaman..
Menyimak banyak impian dan pengetahuan..
Belajar banyak hal..
Can't wait for another moment like that..
Hoping that I'll find it soon.. ^_^

Bandung, 28 September 2014
01:40 waktu ponselku..

Tuesday, September 16, 2014

Mari Membangun Link

Baru saja sore ini mengobrol dengan seorang rekan.. Sudah tahu namanya sejak lama,, namun baru benar-benar kerja bareng dan ngobrol sekarang. Obrolan dimulai dari salah satu kegiatan yang memang kugemari, yaitu mengajar yang pernah aku ikuti. Dari sana, aku dapat banyak informasi mengenai salah satu aktivitas baru yang diinisiasi oleh orang yang juga kukagumi.. Keren.. Seperti banyak kegiatan yang pernah beliau inisiasi sebelumnya.. 

Dari obrolan singkat itu, aku belajar bahwa membangun banyak link itu memang penting banget.. Selain membantu mencapai apa yang kita inginkan, membangun banyak link itu membuat kita bisa belajar banyak hal.. Belajar hal-hal yang sebelumnya mungkin tak kita tahu sama sekali.. Belajar bahwa ternyata beberapa hal yang udah kita tahu itu belum tentu benar.. Memperdalam pengetahuan yang pernah kita miliki.. Yang jauh lebih penting lagi adalah belajar mempelajari diri sendiri..


Belajar mempelajari diri sendiri.. Itu istilah yang tiba-tiba terpikir dan tercetus olehku.. Haha.. Maksudnya adalah kita belajar bahwa ternyata kita bukan yang terbaik seperti yang pernah kita pikirkan.. Kita juga belajar bahwa kita bukan yang terburuk seperti yang mungkin pernah kita pikirkan.. Membangun link,, bergaul dengan banyak orang,, membuat kita juga belajar mengenai kekuatan dan keterbatasan diri kita yang sebelumnya mungkin tak kita sadari.


Kita belajar bahwa kita lebih baik dari orang lain ketika mengetahui apa yang mereka miliki.. Kita juga belajar bahwa ternyata kita bukan yang terbaik ketika memahami apa yang dimiliki orang  lain.. Kita belajar menemukan potensi-potensi diri dari pengalaman orang lain, dari bergaul dengan mereka..


Dari membangun banyak link, kita juga belajar menemukan dan menyadari kesempatan-kesempatan yang ada di sekitar kita.. Tak jarang, kita juga belajar memanfaatkan kesempatan-kesempatan itu,, menggunakan cara-cara yang mungkin sebelumnya tak terpikir oleh kita..


Jadi, mari membangun link sebanyak-banyaknya,, belajar sebanyak-banyaknya,, dapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya.. ^_^

 Bandung, 16 September 2014
21:38 waktu laptopku