Monday, March 17, 2014

Mendengarkan Aktif

Mendengarkan aktif merupakan istilah Thomas Gordon (dalam Books, 2011) untuk apa yang dilakukan orang tua ketika merkea mereflieksikan perasaan anak mereka.
Orang tua mendengar pernyataan anak, memerhatikan perasaan yang ditunjukkan, dan kemudian membuat respons yang serupa dengan pernyataan anak.

Berikut contoh dari Gordon (dalam Books, 2011) mengenai mendengar aktif:
Anak                   : Aku tidak mau datang ke pesta ulang tahun Bobby besok.
Orang tua            : Sepertinya kamu dan Bobby mungkin sedang bermasalah.
Anak                   : Aku benci dia. Dia tidak adil.
Orang tua            : Kamu benar-benar membencinya karena merasa dia tidak adil.
Anak                   : Ya. Dia tidak mau memainkan apa yang aku ingin mainkan.

Jika orang tua merespon dengan tepat, anak meresponsnya dengan positif. Jika interpretasi orang tua salah, anak menunjukkan dan dapat memperbaiki kesalahan interpretasi itu dengan menjelaskan perasaannya dengan lebih detil. Orang tua dapat meneruskan mendengar aktif untuk memahami apa yang sedang terjadi pada anak.

Mendengar aktif memiliki banyak manfaat, diantaranya.
1.    Membantu anak menunjukkan perasaannya dengan cara yang langsung dan efektif.
Ketika perasaan ditunjukkan dan orang tua menerimanya, anak merasa dipahami dan belajar bahwa mereka sama seperti orang lain.

2.    Saat perasaan ditunjukkan, orang tua dan anak belajar bersama-sama bahwa masalah yang nyata bukanlah masalah pokok atau masalah sesuangguhnya.
Seperti kebanyakan kita, anak menggunakan pembelaan diri dan kadang mulai dengan menyalahkan temannya, orang uta, atau lingkungan sekitar atas apa yang mereka rasakan. Saat orang tua berfokus pada perasaan ini, anak secara bertahap mengenali masalah utamanya dan mencari apa yang dapat mereka lakukan.

3.    Mendengarkan perasaan anak teradang cukup menjadi penyelesaian masalah.
Sering kali ketika kita kesal, sedih, atau marah, kita hanya ingin menunjukkan perasaan kita dan mendapat respons dari seseorang. Respons ini mengonfirmasi perasaan dan menganggapnya penting dan sering kali hanya itulah yang kita butuhkan.


Mendengarkan secara aktif membutuhkan daya tahan, kesabaran, dan komitmen yang kuat untuk memahami kata-kata anak dan memunculkan petunjuk perilak. Lebih jauh lagi, ada waktu dimana mendengar aktif tidaklah cocok. Jika anak menanyakan informasi, maka berikanlah informasi. Jika anak tidak ingin membicarakan perasaannya, hormatilah hak pribadi anak dan jangan memaksa. Begitu pula jika mendengar aktif dan dialog sudah terjadi sejauh yang diinginkan anak, maka orang tua harus menyadari saat untuk berhenti.


Sumber:
"The Process of Parenting" oleh Jane Brooks (2011).


Bandung, 17 Maret 2014
21:27 waktu laptopku

_Vani_

No comments:

Post a Comment