Ini adalah strategi pencegahan selektif lebih
intensif yang menarget orang tua yang memiliki keprihatinan ringan dan relatif
diskrit tentang perilaku atau perkembangan anak mereka (misalnya, toilet
training, tantrum, gangguan tidur).
Level 3 adalah program 3-4
sesi selama 20 menit yang menggabungkan pelatihan keterampilan aktif dan
penggunaan selektive parenting tip sheets meliputi masalah
perkembangan dan perilaku umum. Hal ini juga membangun strategi peningkatan
generalisasi untuk mengajarkan orang tua bagaimana menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh untuk perilaku non-target dan saudara lainnya.
Sesi 1:
- Menjelaskan sejarah dan sifat dari masalah yang diajukan (melalui wawancara dan observasi langsung);
- Melakukan negosiasi gol untuk intervensi; dan
- Mengatur sistem pemantauan dasar untuk melacak terjadinya masalah perilaku.
Sesi 2:
- Ulasan masalah awal untuk menentukan apakah masalah tersebut masih terjadi saat ini;
- Membahas hasil pemantauan dasar, termasuk persepsi orang tua terhadap perilaku anak;
- Berbagi kesimpulan dengan orang tua tentang sifat dari masalah (yaitu formulasi diagnostik) dan etiologi yang mungkin terjadi;
- Melakukan negosiasi rencana pengasuhan (menggunakan tip sheets atau merancang kegiatan yang direncanakan rutin).
- Mengidentifikasi dan melawan setiap hambatan untuk pelaksanaan rutinitas baru dengan mengembangkan rencana coping pribadi dengan setiap orang tua.
- Orang tua kemudian melaksanakan program.
Sesi 3 meliputi memantau
kemajuan keluarga dan membahas masalah pelaksanaan, dan mungkin melibatkan
pengenalan strategi pengasuhan tambahan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki
pelaksanaan rutin yang diperlukan dan memberikan dorongan terhadap usaha mereka.
Sesi 4 meliputi :
a) Review progress;
b) Trouble shooting untuk kesulitan yang mungkin dialami orang tua;
c) Umpan balik positif dan dorongan;
d) Pemutusan kontak.
Jika tidak ada hasil
positif yang dicapai setelah beberapa minggu, keluarga dapat dirujuk ke tingkat
yang lebih tinggi dari intervensi.
Tingkat intervensi ini sesuai
untuk pengelolaan masalah perilaku anak yang diskrit dan tidak diperumit oleh
kesulitan manajemen perilaku utama atau disfungsi keluarga lainnya. Perbedaan utama dengan
level 2 adalah pemberian saran dan informasi didukung oleh pelatihan
keterampilan aktif untuk para orang tua yang memerlukannya untuk menerapkan
strategi pengasuhan yang direkomendasikan.
Anak-anak umumnya tidak memenuhi kriteria
diagnostik untuk gangguan klinis seperti oppositional
defiant disorder, conduct disorder atau ADHD, tapi mungkin ada tingkat
subklinis dari perilaku bermasalah.
sebuah jurnal oleh Matthew R. Sanders, Carol Markie‐Dadds and Karen M.T. Turner (2003)
(untuk sementara, sumber sengaja tidak dituliskan.. :P)
Bandung, 14 Maret 2014
22:14 waktu laptopku
_Vani_
No comments:
Post a Comment