Level intervensi ini ditujukan untuk
keluarga dengan faktor risiko tambahan yang tidak berubah sebagai hasil dari
partisipasi pada level intervensi yang lebih rendah. Level ini memperluas fokus
intervensi dengan memasukkan komunikasi perkawinan, manajemen suasana hati, dan
keterampilan mengatasi stres bagi orang tua. Biasanya pada level intervensi ini,
anak memiliki masalah perilaku cukup parah, yang dipersulit oleh tambahan
faktor kesulitan keluarga.
Setelah partisipasi dalam program
Level 4, keluarga yang meminta atau dianggap membutuhkan bantuan lebih lanjut
diundang untuk berpartisipasi dalam program yang dirancang secara individual
ini (Enhanced Tiga P). Pada sesi pertama, dilakukan review, membuat tujuan,
serta menegosiasikan rencana pengobatan.
Tiga modul terapi individu lanjutan kemudian dapat ditawarkan kepada keluarga secara individual atau dalam kombinasi: Praktek, Keterampilan Coping, dan Dukungan Partner. Setiap modul idealnya dilakukan maksimal 3 sesi yang berlangsung hingga 90 menit masing-masing sesi (dengan pengecualian kunjungan rumah, yang harus berlangsung selama 40-60 menit masing-masingnya).
Tiga modul terapi individu lanjutan kemudian dapat ditawarkan kepada keluarga secara individual atau dalam kombinasi: Praktek, Keterampilan Coping, dan Dukungan Partner. Setiap modul idealnya dilakukan maksimal 3 sesi yang berlangsung hingga 90 menit masing-masing sesi (dengan pengecualian kunjungan rumah, yang harus berlangsung selama 40-60 menit masing-masingnya).
Dalam setiap modul tambahan,
komponen yang akan diperoleh masing-masing keluarga ditentukan atas dasar
pertimbangan klinis dan kebutuhan yang diidentifikasi oleh keluarga (yaitu
latihan-latihan tertentu dapat dihilangkan jika orang tua telah menunjukkan kompetensi
di daerah sasaran).
Semua sesi menggunakan proses
pelatihan keterampilan aktif untuk membantu orang tua memperoleh pengetahuan
dan keterampilan baru. Orang tua terlibat aktif di seluruh program dengan
kesempatan untuk belajar melalui pengamatan, diskusi , praktek, dan umpan balik
. Orangtua menerima umpan balik yang konstruktif tentang penggunaan
keterampilan dalam konteks emosional yang mendukung.
Di antara sesi, orang tua
menyelesaikan tugas pekerjaan rumah lengkap untuk mengkonsolidasikan
pembelajaran mereka. Setelah selesai modul yang dirancang secara individual,
sesi akhir dilakukan untuk mempromosikan pemeliharaan pengobatan yang telah
diperoleh dengan meningkatkan keterampilan manajemen diri orang tua dan dengan
demikian mengurangi ketergantungan orang tua pada clinician.
Modul pertama, Praktek, terdiri dari tiga sesi
yang sering dilakukan di rumah. Sesi ini memberikan kesempatan pada orang tua
untuk berlatih dan menerima umpan balik secara pribadi dalam penerapan strategi
mengasuh secara positif yang diperkenalkan di Triple P level 4. Proses ini
memungkinkan orang tua dan clinician untuk
bekerja sama mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dan memperbaiki
pelaksanaan strategi ini. Sesi ini sebagian besar self-directed, dimana orang tua menetapkan tujuan mereka sendiri,
mengevaluasi kinerja mereka sendiri, dan menetapkan tugas-tugas pekerjaan rumah
mereka sendiri .
Modul kedua, Keterampilan Coping, dirancang
untuk orang tua yang mengalami kesulitan penyesuaian pribadi yang mengganggu kemampuan
pengasuhan mereka. Kesulitan termasuk stres, kegelisahan, depresi, atau
kemarahan. Modul ini mencakup 3 sesi untuk membantu mengidentifikasi pola-pola
pemikiran disfungsional dan memperkenalkan keterampilan coping pribadi pada orang tua, seperti relaksasi, pernyataan coping didasarkan pada stress inoculation training (Meichenbaum,
1974) , menantang pikiran yang tidak membantu (Beck, Rush, Shaw, & Emery,
1979) , dan mengembangkan rencana coping.
Modul ketiga, Dukungan Partner (berdasarkan Dadds, Schwartz, & Sanders, 1987),
dirancang untuk keluarga dengan dua orang tua yang memiliki kesulitan penyesuaian
hubungan atau komunikasi. Modul ini terdiri dari 3 sesi, yang memperkenalkan
orang tua pada berbagai keterampilan untuk meningkatkan kerja sama tim sebagai
mitra pengasuhan. Ini membantu meningkatkan komunikasi mereka, meningkatkan
konsistensi dalam penggunaan strategi mengasuh secara positif, dan memberikan
dukungan untuk upaya pengasuhan masing-masing. Orang tua diajarkan cara-cara
positif mendengarkan dan berbicara satu sama lain, berbagi informasi dan tetap up to date tentang masalah keluarga ,
saling mendukung satu sama lain bila terjadi masalah, dan memecahkan masalah.
Beberapa modul tambahan level 5 saat ini sedang
dikembangkan dan diuji coba. Termasuk diantaranya modul khusus untuk mengubah
atribusi disfungsional, meningkatkan keamanan rumah, memodifikasi gangguan
dalam hubungan attachment, dan
strategi untuk mengurangi beban perawatan orang tua yang memiliki anak-anak dengan
disabilities. Ketika selesai, modul-modul tambahan ini akan terdiri dari
berbagai sumber daya tambahan yang komprehensif bagi para praktisi untuk menyesuaikan
dengan faktor-faktor risiko tertentu yang memerlukan intervensi tambahan .
Triple P level 5 ini dirancang sebagai strategi
pencegahan. Level ini dirancang untuk keluarga yang mengalami kesulitan
perilaku anak yang sedang berlangsung setelah menyelesaikan Triple P Level 4,
atau yang mungkin memiliki faktor kesulitan keluarga tambahan seperti kesulitan
penyesuaian orang tua dan kesulitan dukungan mitra yang tidak terselesaikan
selama intervensi Level 4.
sebuah jurnal oleh Matthew R. Sanders, Carol Markie‐Dadds and Karen M.T. Turner (2003)
(untuk sementara, sumber sengaja tidak dituliskan.. :P)
Bandung, 14 Maret 2014
22:34 waktu laptopku
_Vani_
No comments:
Post a Comment